KELOMPOK SOSIAL
Kelompok sosial merupakan suatu gejala yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena sebagian besar kegiatan manusia berlangsung di dalamnya. Mungkin anda tidak menyadarinya, namun suatu kenyataan yang dihadapi ialah bahwa sejak lahir hingga kini anda telah menjadi anggota bermacam – macam kelompok. Dapatkah anda menelusuri dalam kelompok apa saja anda pernah atau bahkan masih menjadi anggota ? anda dilahirkan dan dibesarkan dalam suatu kelompok yang dinamakan keluarga. Kelahiran anda pun menandai keanggotaan dalam berbagai kelompok lain. Di samping menjadi anggota keluarga, sebagai seorang bayi yang lahir di suatu desa atau kota anda menjadi waraga salah satu umat agama, warga suatu suku bangsa atau kelompok etnis, warga rukun tetagga, wrga rukun kampung dan waga desa atau kota, waga negara RI,. Kalau pada awal hidup pergaulan anda cenderung terbatas pada interaksi dengan anggota keluarga, maka dalam tahap berikut anda memulai menjadi anggota kelompok lain.
Dari hal diatas tersebut jelaslah bahwa tanpa kita sadari sejak lahir hingga ajal kita sebenarnya menjadi anggota berbagai jenis kelompok. Oleh sebab itu tidaklah mengherankan mengapa para tokoh sosoilogi senantiasa mempunya perhatian besar terhadap gejala pengelompokkan manusia.
KONSEP KELOMPOK
KLASIFIKASI BIERSTEDT
Bierstedt menggunakan tiga kriteria untuk membedakan jenis kelompok yaitu ada-tidaknya (a) Organisasi, (b) Hubungan sosial diantara amggota, dan (c) Kesadaran jenis. Berdasarka ketiga kriteria tersebut bierstedt kemudian membedakan empat jenis kelompok yaitu kelompok statistik ( statistical group ), kelompok kemasyarakatan ( sicietal group ), kelompok sosial ( social group ), dan kelompok asosiasi ( associational group ).
Jenis kelompok yang memnuhi ketiga kriteria tersebut yaitu kelompok asosiasi. Dalam jenis kelompok ini para anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan menurut Bierstedt pada kelompok ini dijumpi persamaan kepentingan pribadi ( like interest ) maupun kepentingan bersama ( common interest ).
Kelompok jenis kedua, yaitu kelompok sosial merupakan kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan berhubungan satu sama lain tetapi tidak terlihat dalam ikatan oragnisasi. Contoh yang disajikan Bierstedt ialah kelopmpok teman, kerabat dan sebagainya.
Kelompok jenis ketiga, kelompok kemasyarakatan merupakan kelompok yang hanya memenuhi satu persyaratan yaitu kesadaran akan persamaan diantara mereka. Di dalam kelompok jenis ini belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota dan juga belum ada organisasi. Berbeda dengan kelompok asosiasi, maka menurut Bierstedt kelompok ini dijumpai persamaan kepentingan kepribadian tetapi bukan kepentingan bersama.
Kelompok statistik merupakan kelompok yang tidak memenuhi ketiga kriteria tersebut di atas, kelompok yang tidak merupakan organisasi tidak ada hubungan sosial antara anggota, dan tidak ada kesadaran jenis. Oleh Bierstedt dikemukakan bahwa kelompok statistik ini hanya ada dalam arti analitis dan merupakan hasil ciptaan para ilmuwan sosial. Contoh yang dapat kita sajikan mengenai kelompok statistik ini ialah antara lain pengelompokkan sejumlah penduduk berdasarkan usia dengan interval.
KLASIFIKASI MERTON
Menurut Merton kelompok merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola – pola yang telah mapan sedangkan kolektivitas merupakan orang – orang yang mempunyai rasa solidaritas kerena berbagai nilai bersama dan yang telah memiliki rasa kewajiban moral untuk menjalankan harapan peranan. Konsep lain yang diajukan Merton ialah konsep kategori sosial ( social categories ). Kategori sosial adalah suatu himpunan peranan yang mempunyai ciri sama seperti jenis kelamin atau usia. Antara para penduduk tersebut tidak terdapat interaksi.
KLASIFIKASI KELOMPOK
DURKHEIM : SOLIDARITAS MEKANIS DAN SOLIDARITAS ORGANIS
Solodaritas mekanis merupakan ciri yang menandai masyarakat yang masih sederhana, yang oleh Durkheim dinamakan segmental. Dalam masyarakat demikian kelompok – kelompok manusia tinggal secara tersebar dan hidup terpisah satu dengan lainnya. Masing – masing kelompok dapat memenuhi kebutuhan mereka masing – masing tanpa memerlukan bantuan atau kerja sama dengan kelompok luarnya. Masing – masing anggota pada umumnya dapat menjalankan peranan yang diperankan oleh anggota lain, pembagian kerja belum berkembang. Peranan semua anggota sama sehingga ketidakhadiran seorang anggota kelompok tidak mempengaruhi kelangsungan hidup kelompok karena peranan anggota tersebut dapat dijalankan orang lain.
Solidaritas organis merupakan bentuk solidaritas yang mengikat masyarakat kompleks, masyarakat yang telah mengenal pembagian kerja yang rinci dan dipersatukan oleh kesalingtergantungan antar bagian. Tiap anggota menjalankan peranan berbeda dan diantara berbagai peranan yang ada terdapat kesalingtergantungan laksana kesalingtergantungan antara bagian – bagian suatu organisme biologis. Karena adanya saling tergantungan ini maka ketidakhadiran pemegang peranan tertentu akan mengakibatkan gangguan pada kelangsungan hidup masyarakat.
TEONNIES : GEMENSCHAFT DAN GESELLSCHAFT
Gemenschaft merupakan kehidupan bersama yang intim, pribadi dan ekslusif, suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir. Gemenschaft dibedakan atas tiga jenis yaitu Gemenschaft by blood, Gemenschaft of palce, dan Gemenschaft of mind.
Gesellschaft merupakan kehidupan publik yang terdiri atas orang – orang yang yang kebetulan hadir bersama tetapi masing – masing tetap mandiri dan bersifat sementara dan semu. Gesellschaft dibedakan tas dua jenis yaitu Gesellschaft individu tetap ersatu dan Gesellschaft individu ppada dasarnya terpisah.
COOLEY : PRIMARY GROUP
Cooley memperkenalkan konsep kelompok primer. Sebagai lawannya, sejumlah ahli sosiologi menciptakan konsep kelompok sekunder , suatu konsep yang tidak ada pada karya cooley.
SUMNER : IN-GROUP DAN OUT-GROUP
Suatu klasifikasi lain, yaitu pembedaan antara in-group dan out-group didasarkan pada konsep yang diperkenalkan oleh W.G Sumner. Sumner mengemukakan bahwa “masyarakatprimitif” yang merupakan kelompok – kelompok kecil yang tersebar disuatu wilayah, muncul diferensiasi antara kelompok kita ( we-group ) atau kelompok dalam ( in-group ) dengan orang lain. Kelompok orang lain ( others-group ) atau kelompok luar ( out-group ). Sumner mengemukakan bahwa dikalangan anggota kelompok dalam dijumpai persahabatan, kerjasama, keteraturan, dan kedamaian sedangkan hubungan antara kelompok dalam dengan kelompok luar cenderung ditandai kebencian, permusuhan, perang dan perampokan.
MERTON : MEMBERSHIP GROUP DAN REFERENCE GROUP
Merton mengamati bahwa kadang – kadang perilaku seseorang mengacu pada kelompok lain yang dinamakannya kelompok acuan. Di kala seseorang berubah keanggotaan kelompok, ia sebelumnya dapat menjalani perubahan orientasi, suatu proses yang oleh Merton diberi nama sosialisasi antisipatoris. Proses sosialisasi antisipatoris mempunyai dua fungsi yaitu membantu diterimanya seseorang dalam kelompok baru dan membantu penyesuaian anggota baru dalam anggota yang baru itu.
PARSONS : VARIABEL POLA
Parsons memperkenalkan perangkat variabel pola. Menurutnya variabel pola merupakan seperangkat dilema universil yang dihadapi dan harus dipecahkan seorang pelaku dalam setiap situasi sosial. Variabel pola ini memungkinkan dilakukannya perbandingan antara bermacam – macam kelompok, termasuk di dalamnya yang berada dalam kebudayaanlain.
GEERTZ : PRIYAYI, SANTRI DAN ABANGAN
Suatu kalsifikasi yang digali geertz dari masyarakat Jawa ialah pembedaan antara kaum abangan, santri dan priyayi. Menurut Geertz pembagian masyarakat yang ditelitinya ke dalam tiga tipe budaya didasarkan atas perbedaan pandangan hidup di antara mereka.
ORGANISASI FORMAL
Menurut Weber dalam masyarakat moderen kita menjumpai suatu sistem jabatan yang dinamakannya birokrasi. Organisasi birokrasi yang disebutkan Weber mengandung sejumlah prinsip. Prinsip – prinsip tersebut hanya dijumpai pada birokrasi yang oleh Weber disebut tipe ideal, yang tidak akan kita jumpai dalam masyarakat.
KELOMPOK FORMAL DAN KELOMPOK INFORMAL
Suatu gejala yang menarik perhatian banyak ilmuwan sosial adalah keterkaitan antara kelompok forma dan informal. Dalm organisasi formal akan terbentuk berbagai kelompok informal. Nilai dan aturan kelompok informal dapat bertentangan dengan nilai dan aturan yang belaku dalam organisasi formal.