Jakarta - Pengacara top Hotman Paris Hutapea sudah tak tahan lagi 'bermesraan' setiap hari dengan kemacetan Ibukota Jakarta. Hotman pun berniat memindahkan kantor advokatnya dari Gedung Summitmas, Jl Jenderal Sudirman ke daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Sudah nggak tahan lagi ini. Buat apa punya mobil Ferrari Rp 6 miliar tapi nggak bisa jalan juga. Gue sudah setengah jam di Jembatan Semanggi nggak bisa jalan. Selamat tinggal segitiga emas, gue mau pindah kantor saja," ujar Hotman saat dihubungi detikcom, Jumat (30/7/2010).
Menurut Hotman, bus TransJakarta belum bisa mengatasi kemacetan Jakarta. Kemacetan akan bisa diatasi kalau ada kereta bawah tanah atau subway. Hotman pun mengaku akan menggunakan kereta bawah tanah jika memang Indonesia akan membangunnya.
"Kenapa nggak mau pakai subway? Saya di Sydney 3 tahun itu naik bus dan kereta bawah tanah. Bukan karena nggak ada duit, tapi memang teman-teman semua naik itu. Nggak ada di sana copet, maling, psikopat kayak di sini di angkutan umum," tegasnya.
Di sisi lain, Hotman mengatakan negara tidak bisa menyalahkan orang yang punya mobil. Pembangunan jalannya harus dibenahi, bukan membatasi hak seseorang untuk mempunyai.
"Singapura saja negara kecil bisa mengatasi kemacetan. Busway itu tidak bisa mengatasi persoalan. Sama saja masih macet," ujar pria yang punya banyak cincin berlian ini.
Hotman mengaku memang memiliki banyak mobil. Satu mobil buat dirinya sehari-hari, 1 mobil lagi buat istrinya, 1 mobil lainnya buat anaknya, dan 3 mobil buat operasional kantor.
"Dan ada puluhan lainnya. Tapi kan nggak semua jalan tiap hari. Paling saya yang pakai Ferrari ini," jelasnya.
Hotman mengatakan, pembatasan kepemilikan mobil tidak bisa dilakukan. Jika mobil semakin banyak, menurut Hotman akan semakin banyak pula pajak yang diterima negara.
"Kalau banyak mobil kan pada bayar pajak, negara yang untung. Jangan disalahkan yang punya mobil, yang salah program jalannya bagaimana," ungkapnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar