Selasa, 17 November 2009

PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

Hampir enam puluh (60) tahun bangsa Indonesia melakukan pembangunan ekonomi, selama itu pula pertumbuhan ekonomi mengalami pasang surut. Fluktuasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat terkait dengan fluktuasi stabilitas sosial, politik dan keamanan. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari nilai absolut maupun relatif. Secara absolut berarti dilihat dari perubahan PDB tahun lalu dengan tahun sekarang. Misalnya PDB tahun 2004 tumbuh Rp 3 triliun dari tahun 2003. Sedangkan secara relatif pertumbuhanekonomi dapat dihitung sebagai berikut:
?PDBt = [ PDBt - PDBt-1/PDBt-1] x 100%
Dimana ?PDBt = adalah pertumbuhan ekonomi tahun (t), PDBt adalah PDB tahun tertentu dalam nilai absolut dan PDBt-1 adalah PDB tahun sebelumnya. Untuk mempermudah penggambaran, masa pertumbuhan ekonomi dipilah menjadi tiga (3), yaitu masa orde lama, orde baru dan masa reformasi.

Masa Orde Lama
Setelah kemerdekaan hingga tahun 1965, perekonomoian Indonesia memasuki era yang sangat sulit, karena bangsa Indonesia menghadapi gejolak sosial, politik dan keamanan yang sangat dahsyat, sehingga pertumbuhan ekonomi kurang diperhatikan. Kegiatan ekonomi masyarakat sangat minim, perusahaan-perusahaan besar saat itu merupakan perusahaan peninggalan penjajah yang mayoritas milik orang asing, dimana produk berorientasi pada ekspor. Kondisi stabilitas sosial-politik dan keamanan yang kurang stabil membuat perusahaan-perusahaan tersebut stagnan.
Pada periode tahun 1950-an Indonesia menerapkan model guidance development dalam pengelolaan ekonomi, dengan pola dasar Growth with Distribution of Wealth di mana peran pemerintah pusat sangat dominan dalam mengatur pertumbuhan ekonomi (pembangunan semesta berencana). Model ini tidak berhasil, karena begitu kompleknya permasalahan ekonomi, sosial, politik dan keamanan yang dihadapi pemerintah dan ingin diselesaikan secara bersama-sama dan simultan. Puncak kegagalan pembangunan ekonomi orde lama adalah terjadi hiper inflasi yang mencapai lebih 500% pada akhir tahun 1965 (Tambunan: 2001).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar